Breaking

Senin, 30 Desember 2019

Pramugari Yang Malang Diperkosa Dimalam Itu ..!

https://rebrand.ly/tiara87
Malam telah larut dimana jarum jam menunjukkan pukul 00.00. Suasana sepi menyelimuti sebuah kost-kostan yang terletak beberapa kilometer dari Bandara Hang Nadim Batam.. Kost-kostan tersebut lokasinya agak jauh dari keramaian sehingga menjadi tempat favorit bagi siapa saja yang menginginkan suasana tenang dan sepi. Kost-kostan yang memiliki jumlah kamar mencapai 40 kamar itu terasa sepi karena memang baru saja dibuka untuk disewakan,hanya beberapa kamar saja yang sudah ditempati, sehingga suasananya dikala siang atau malam cukup lengang. Saat itu hujan turun lumayan deras, akan tetapi nampak sesuatu telah terjadi disalah satu kamar dikost-kostan itu.
Seiring dengan turunnya air hujan, air mata Desi juga mulai turun berlinang disaat lelaki itu mulai menyentuh tubuhnya yang sudah tidak berdaya itu. Saat ini tubuhnya sudah dalam kekuasaan para lelaki itu, rasa keputus asaan dan takut datang menyelimuti dirinya. Beberapa menit yang lalu secara tiba- tiba dirinya diseregap oleh seseorang lelaki disaat dia masuk kedalam kamar kostnya setibanya dari sebuah tugas penerbangan. Kedua tangannya langsung diikat kebelakang dengan seutas tali, mulutnya disumpal dengan kain dan setelah itu tubuhnya dicampakkan oleh lelaki itu keatas tempat tidurnya. Ingin rasanya dia berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya akan tetapi kendaraan antar jemput yang tadi mengantarkannya sepertinya sudah jauh pergi meninggalkan kost-kostan ini, padahal didalam
kendaraan tersebut banyak teman-temannya sesama karyawan.
Desi Fitri Septiasa adalah seorang Pramugari pada sebuah penerbangan swasta, usianya baru menginjak 21 tahun, wajahnya cantik imut-imut, postur tubuhnya tinggi dan langsing proporsional. Dengan dianugerahi penampilan yang cantik ini sangat memudahkan baginya untuk diterima bekerja sebagai seorang pramugari. Demikian pula dengan karirnya dalam waktu yang singkat karena kecantikannya itulah dia telah menjadi sosok primadona di perusahaan penerbangan itu. Banyak lelaki yang berusaha merebut hatinya, baik itu sesama karyawan ditempatnya bekerja atau kawan-kawan lainya. Namun karena alasan masih ingin berkarir maka dengan secara halus maksud-maksud dari para lelaki itu ditolaknya.
Akan tetapi tidak semua lelaki memahami atas sikap dari Desi itu. Panji adalah salah satu dari orang yang tidak bisa menerima sikap Desi terhadap dirinya. Kini dirinya bersama dengan seorang temannya telah melakukan suatu perhitungan terhadap Desi. Rencana busuk dilakukannya terhadap Desi. Malam ini mereka telah menyergap Desi dikamar kostnya. Panji adalah satu dari sekian banyaknya lelaki yang menaruh hati kepada dirinya, akan tetapi Panji bukanlah seseorang yang dikenalnya dengan baik karena kedudukannya bukanlah seorang karyawan penerbangan ditempatnya bekerja atau kawan-kawannya yang lain, melainkan dia adalah seorang tukang batu yang bekerja dibelakang kost-kostan ini. Ironisnya, Panji yang berusia setengah abad lebih dan melebihi usia ayah Desi itu lebih sering menghalalkan segala cara dalam mendapatkan sesuatu, maklumlah dia bukan seseorang yang terdidik. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar.
“Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Desi yang tengah tergolek dikasurnya.
“Saya dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Sejak perjumpaannya pertama dengan Desi beberapa bulan yang lalu, Panji langsung jatuh hati kepada Desi. Dimata Panji, Desi bagaikan bidadari yang turun dari khayangan sehingga selalu hadir didalam lamunnanya. Diapun berniat untuk menjadikannya sebagai istri yang ke-5. Bak bukit merindukan bulan, Panji tidak berdaya untuk mewujudkan impiannya itu. Predikatnya sebagai tukang batu, duda dari 4 kali perkawinan, berusia 55 tahun, lusuh dan miskin menghanyutkan impiannya untuk dapat mendekati sang bidadari itu.
Terlebih-lebih ada beberapa kali kejadian yang sangat menyakitkan hatinya terkait dengan Desi
sang bidadari bayangannya itu. Sering tegur sapanya diacuhkan oleh Desi,tatapan mata Desipun selalu sinis terhadap dirinya. Lama kelamaan didalam diri Panji tumbuh subur rasa benci terhadap Desi, penilaian terhadapnyapun berubah, rasa kagumnya telah berubah menjadi benci namun gairah nafsu sex terhadap Desi tetap bersemi didalam dirinya tumbuh subur menghantui dirinya selama ini. Akhirnya dipilihlah sebuah jalan pintas untuk melampiaskan nafsunya itu, kalaupun cintanya tidak dapat setidaknya dia dapat menikmati tubuh Desi pikirnya.Jadilah malam ini Panji melakukan aksi nekat, diapun membulatkan hatinya untuk memberi pelajaran kepada Desi sekaligus melampiaskan nafsunya yang selama ini mulai tumbuh secara subur didalam dirinya.
Kini sang bidadari itu telah tergeletak dihadapannya, air matanyapun telah membasahi wajahnya yang putih bersih itu. “Lihat saya, cewek *******…..!”, hardiknya seraya memegang kepala Desi dan menghadapkan kewajahnya. “Hmmmphh….!!”, jeritnya yang tertahan oleh kain yang menyumpal dimulutnya, mata Desi pun melotot ketika menyadari bahwa saat ini dia telah berhadapan dengan Panji seseorang yang dibencinya. Hatinyapun langsung ciut dan tergetar tatkala Panji yang berada dihadapannya tertawa penuh dengan kemenangan, “Hahaha….malam ini kamu jadi pemuasku, gadis cantik”. Keringatpun langsung mengucur deras membasahi tubuh Desi, wajahnya nampak tersirat rasa takut yang dalam, dia menyadari betul akan apa-apa yang bakal terjadi terhadap dirinya. Disaat seperti inilah dia menyadari betul akan ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam hatinya, akan sikap- sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Panji.
Kini dihadapan Desi, Panji mulai melepaskan baju kumalnya satu persatu hingga akhirnya telanjang bulat. Walaupun telah berusia setengah abad lebih, namun karena pekerjaannya sebagai buruh kasar maka Panji memiliki tubuh yang atletis, badannya hitam legam dan kekar, beberapa buah tatto menghiasi dadanya yang bidang itu. Isak tangis mulai keluar dari mulut Desi, disaat panji mulai mendekat ketubuhnya. Tangan kanannya memegang batang kemaluannya yang telah tegak berdiri itu dan diarahkannya kewajah Desi. Melihat ini Desi berusaha memalingkan wajahnya, namun tangan kiri Panji secepat kilat mencengkram erat kepala Desi dan mengalihkannya lagi persis menghadap ke batang kemaluannya.. Dan setelah itu dioles-oleskannya batang kemaluannya itu diwajah Desi, dengan tubuh yang bergetar Desi hanya bisa memejamkan matanya dengan erat karena merasa ngeri dan jijik diperlakukan seperti itu. Sementara kepala tidak bisa bergerak-gerak karena dicengkraman erat oleh tangan Panji. “Ahhh….perkenalkan rudal gue ini sayang…..akhhh….” ujarnya sambil terus mengoles-oleskan batang kemaluannya diwajah Desi, memutar-mutar dibagian pipi, dibagian mata, dahi dan hidungnya. Melalui batang kemaluannya itu Panji tengah menikmati kehalusan wajah Desi. “Hai cantik !….sekarang sudah kenal kan dengan ****** saya ini, seberapa mahal sih wajah cantik kamu itu hah ? sekarang kena deh ama ****** saya ini….”, sambungnya.
Setelah puas dengan itu, kini Panji mendorong tubuh Desi hingga kembali terjatuh kekasurnya.
Sejenak dikaguminya tubuh Desi yang tergolek tak berdaya ditempat tidurnya itu. Baju seragam
pramugarinya masih melekat rapi dibadannya. Baju dalaman putih dengan dasi kupu-kupu berwarna biru ditutup oleh blazer yang berwarna kuning tua serta rok pendeknya yang berwarna biru seolah semakin membangkitkan birahi Panji, apalagi roknya agak tersingkap hingga pahanya yang putih mulus itu terlihat. Rambutnya yang panjang sebahu masih digelung sementara itu topi pramugarinya telah tergeletak jatuh disaat penyergapan lagi.

“Hmmpphhh…mmhhh…”, sepertinya Desi ingin mengucapkan sesuatu kepadanya, tapi apa perdulinya paling-paling cuma
permintaan ampun dan belas kasihan. Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuh Desi menjadi tengkurap, kedua tangannya yang terikat kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahnya menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Panji itu kini mengusap-usap bagian pantat Desi, dirasakan olehnya pantat Desi yang sekal. Sesekali tangannya menyabet bagian itu bagai seorang ibu yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal “Plak…Plak…”. “Wah sekal sekali pantatmu…”, ujar Panji sambil terus mengusap-usap dan memijit- mijit pantat Desi.
Desi hanya diam pasrah, sementara tangisannya terus terdengar. Tangisnya terdengar semakin
keras ketika tangan kanan Panji secara perlahan-lahan mengusap kaki Desi mulai dari betis naik terus kebagian paha dan akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh kebagian selangkangannya.
Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Panji, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamnya dan langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal ini membuat badan Desi agak menggeliat, dia mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Paanji tadi langsung menusuk lobang kemaluan Desi. “Egghhmmmmm…….”, Desi menjerit badannya mengejang tatkala jari telunjuk Panji masuk kedalam liang kewanitaannya itu. Badan Desipun langsung menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan, ketika Panji memainkan jarinya itu didalam lobang kemaluan Desi. Dengan tersenyum terus dikorek- koreknyalah lobang kemaluan Desi, sementara itu badan Desi menggeliat-geliat jadinya, matanya merem-melek, mulutnya mengeluarkan rintihan- rintihan yang teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya itu “Ehhmmmppphhh….mmpphhhh…..”. Setelah beberapa menit lamanya, kemaluan Desipun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Panji kemudian mencabut jarinya.
https://rebrand.ly/tiara87

Tubuh Desipun dibalik sehingga posisinya terlentang. Setelah itu roknya disingkapkan keatas hingga rok itu melingkar dipinggulnya dan celana dalamnya yang berwarna putih itu ditariknya hingga bagian bawah Desi kini telanjang. Terlihat oleh Panji, kemaluan Desi yang indah, sedikit bulu-bulu tipis yang tumbuh mengitari lobang kemaluannya yang telah membengkak itu.

Dengan bernafsunya direntangkan kedua kaki Desi hingga mengangkang setelah itu ditekuknya hingga kedua pahanya menyentuh ke bagian dada. Wajah Desi semakin tegang, tubuhnya gentar, seragam pramugarinyapun telah basah oleh keringat yang deras membanjiri tubuhnya, Panji bersiap-siap melakukan penetrasi ketubuh Desi.

“Hmmmmpphhh……….hhhhhmmmmppp…. ..”, Desi menjerit dengan tubuhnya yang mengejang ketika Panji mulai menanamkan batang kemaluannya didalam lobang kemaluan Desi. Matanya terbelalak menahan rasa sakit dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Panji terus berusaha menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit selain Desi masih perawan, usianyapun masih tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Panji berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya didalam vagina Desi. Tubuh Desi berguncang-guncang disaat itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan dikemaluannya itu. Diapun menyadari bahwa malam itu keperawanannya akhirnya terenggut oleh Panji. “Ahh….kena kau sekarang !!! akhirnya saya berhasil mendapatkan perawan kamu !”, bisiknya ketelinga Desi.

Hujanpun semakin deras, suara guntur membahana memekakkan telinga. Karena ingin mendengar suara rintihan gadis yang telah ditaklukkannya itu, dibukannya kain yang sejak tadi menyumpal mulut Desi. “Oouuhhh…..baang….saakiitt…banngg….amp uunn …”, rintih Dinda dengan suara yang megap- megap. Jelas Panji tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memopakan batang kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Desi.

“Aakkhh….ooohhhh….oouuhhhh….ooohhhggh… .”, Desi merintih-rintih, disaat tubuhnya digenjot oleh Panji, badannyapun semakin menggeliat-geliat. Tidak disadarinya justru badannya yang menggeliat-geliat itu malah memancing nafsu Panji, karena dengan begitu otot-otot dinding vaginanya malah semakin ikut mengurut-urut batang kemaluan Panji yang tertanam didalamnya, karenanya Panji merasa semakin nikmat. Menit-menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Panji terus menggenjot tubuh Desi, Desipun nampak semakin kepayahan karena sekian lamanya Panji menggenjot tubuhnya. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, matanya mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirnya menganga mengeluarkan alunan-alunan rintihan lemah, “Ahhh…..ahhhh…oouuhhhh…”. Dan akhirnya Panjipun berejakulasi di lobang kemaluan Desi, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya memenuhi rahim Desi. “A..aakkhhh…..”, sambil mengejan Panji melolong panjang bak srigala, tubuhnya mengeras dengan kepala menengadah keatas. Puas sudah dia menyetubuhi Desi, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menaklukan Desi, puas dalam merobek keperawanan Desi dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis cantik itu. Desi menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, dia sadar bahwa pasangannya telah berejakulasi karena disakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri vaginanya. Cairan kental hangat yang bercampur darah itu
memenuhi lobang kemaluan Desi sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Desi yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini tubuhnya sudah lemah sekali.
Dengan mendesah puas Panji merebahkan tubuhnya diatas tubuh Desi, kini kedua tubuh itu jatuh lunglai bagai tak bertulang. Tubuh Panji nampak terguncang-guncang sebagai akibat dari isak tangis dari Desi yang tubuhnya tertindih tubuh Panji. Setelah beberapa menit membiarkan batang kemaluannya tertanam dilobang kemaluan Desi, kini Panji mencabutnya seraya bangkit dari tubuh Desi.
https://rebrand.ly/tiara87

Badannya berlutut mengangkangi tubuh lunglai Desi yang terlentang, kemaluannya yang nampak sudah melemas itu kembali sedikit- demi sedikit menegang disaat merapat kewajah Desi. Dikala sudah benar-benar menegang, tangan kanan Panji sekonyong-konyong meraih kepala Desi. Desi yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu itu, terkejut dengan tindakan Panji. Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Panji yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Belum lagi sempat menjerit, Panji sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Walau Desi berusaha berontak namun akhirnya Panji berhasil menanamkan penisnya itu kemulut Desi. Nampak Desi seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang kemaluan Paul yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah itu Panji kembali memopakan batang kemaluannya didalam rongga mulut Dinda, wajah Desi memerah jadinya, matanya melotot, sesekali dia terbatuk-batuk dan akan muntah. Namun Panji dengan santainya terus memompakan keluar masuk didalam mulut Desi, sesekali juga dengan gerakan memutar-mutar. “Aahhhh….”, sambil memejamkan mata Panji merasakan kembali kenikmatan di batang kemaluannya itu mengalir kesekujur tubuhnya. Rasa dingin, basah dan geli dirasakannya dibatang kemaluannya. Dan akhirnya, “Oouuuuhhhh…Deeesssiii…sayanggg… ..”, Panji mendesah panjang ketika kembali batang kemaluannya berejakulasi yang kini dimulut Desi. Dengan terbatuk-batuk Desi menerimanya, walau sperma yang dimuntahkan oleh Panji jumlahnya tidak banyak namun cukup memenuhi rongga mulut Desi hingga meluber membasahi pipinya. Setelah memuntahkan spermanya Panji mencabut batang kemaluannya dari mulut Desi, dan Dindapun langsung muntah-muntah dan batuk-batuk dia nampak berusaha untuk mengeluarkan cairan-cairan itu namun sebagian besar sperma Panji tadi telah mengalir masuk ketenggorokannya.
Saat ini wajah Desi sudah acak- acakan akan tetapi kecantikannya masih terlihat, karena memang kecantikan dirinya adalah kecantikan yang alami sehingga dalam kondisi apapun selalu cantik adanya. Dengan wajah puas sambil menyadarkan tubuhnya didinding kasur, Panjipun menyeringai melihat Desi yang masih terbatuk-batuk. Panji memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan kembali tenaganya. Sementara itu tubuh Desi meringkuk dikasur sambil terisak-isak. Waktupun berlalu, jam didinding kamar Desi telah menunjukkan pukul 02.00 dinihari. Sambil santai Panjipun menyempatkan diri mengorek-ngorek isi laci lemari Desi yang terletak disamping tempat tidur. Dilihatnya album foto- foto pribadi milik Desi, nampak wajah-wajah cantik Desi menghiasi isi album itu, Desi yang anggun dalam pakaian seragam pramugarinya, nampak cantik juga dengan baju muslimnya lengkap dengan ****** ketika foto bersama keluarganya saat lebaran kemarin dikota asalnya yaitu Jakarta. Kini gadis cantik itu tergolek lemah dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak. Selain itu, ditemukan pula beberapa lembar uang yang berjumlah 3 jutaan lebih serta perhiasan emas didalam laci itu, dengan tersenyum Panji memasukkan itu semua kedalam kantung celana lusuhnya, “Sambil menyelam minum air”, batinnya.
Setelah satu jam lamanya Panji bersitirahat,kini dia bangkit mendekati tubuh Desi. Diambilnya sebuah gunting besar yang dia temukan tadi didalam laci. Dan setelah itu dengan gunting itu, dia melucuti baju seragam pramugari Desi satu persatu.
Singkatnya kini tubuh Desi telah telanjang bulat, rambutnyapun yang hitam lurus dan panjang sebahu yang tadi digelung rapi kini digerai oleh Panji sehingga menambah keindahan menghiasi punggung Desi. Sejenak Panji mengagumi keindahan tubuh Desi, kulitnya putih bersih, pinggangnya ramping, payudaranya yang tidak terlalu besar, kemaluannya yang walau nampak bengkak namun masih terlihat indah menghias selangkangan Desi. Tubuh Desi nampak penuh dengan kepasrahan, badannya kembali tergetar menantikan akan apa-apa yang akan terjadi terhadap dirinya.
Fajar telah menjelang, Panji nampak meninggalkan kamar kost Desi dengan tersenyum penuh dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah stasiun bus antar kota, sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan perhiasan emas. Entah apa yang akan terjadi dengan Desi sang pramugari cantik imut-imut itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Entahlah, yang jelas setelah dia berhasil menikmati gadis cantik itu, hal itu bukan urusan panji lagi.
















- Info lebih lanjut silahkan hubungi
CONTACT PERSON :  
whatsapp : +6281390955061
ID Instagram : @doatogel_4d
twitter : @DoatogelOnline





JANGAN LUPA KUNJUNGIN LANGSUNG SITUS DOATOGEL : www.sayangkamu.club

SEGERA DAFTAR !! DIISI FORMULIRNYA , DIKLIK SAJA LINKNYA : https://rebrand.ly/tiara87


BLOGGER PREDIKSI DOATOGEL : https://mynewtogelonline.blogspot.com
BLOGGER SEPAK BOLA : https://mynewbloggersepakbola87.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman