Namaku adalah Linda anak bungsu dari 6 bersaudara , ayahku bekerja sebagai pegawai rendah pemerintahan di kota Bandung , keluargaku termaksud orang tidak mampu . Kami tinggal dirumah setengah batu kondisi rumah kami sudah sangat tua namun letaknya ditepi jalan propinsi .
Dirumah , saya tinggal bersama seorang kakak laki - laki , ayah dan ibukku sedangkan mbak dan masku yang lain sudah berkeluarga . Masik ada lagi , mbak 2 orang yang membantu ibu & ayahku .
Menutupi biaya hidup keluarga , ibuku terpaksa membuka warung pecel dirumah , untuk keperluan sehari - hari keluarga dapat ditolong dari warung pecel ini .
Biarpun saya baru kelas 2 SMP , saya memiliki tubuh yang sangat bongsor , tinggi badanku sekitar 160cm dan berat badanku 45kg dan bukan itu saja saya mempunyai buah dada yang lumayan besar , saya mempunyai warna kulit putih bersih , wajahku termaksud terbilang cantik disekolah kata temen - temenku .
Orangtua saya mengajarkan dengan ketat dan taat soal jangan melakukan hal porno sebelum melakukan pernikahan . Terlebih lagi diusiaku yang masik sangat mudah , saya tidak pernah berani mau melakukan macam - macam dengan laki - laki yang mencoba manaksirku . Saya juga kasihan dengan kedua orang tuaku , apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau berdua .
Kehidupan berjalan biasa saja , sampai kejadian itu terjadi juga . Waktu itu ditengah malam tiba - tiba saya terbangun dari tidur , saya merasa nafasku sesak dan mataku sangat gelap sekali . Kaki dan tanganku diikat ditempat tidur dengan sangat kuat , perut dan dadaku tertekan benda yang sangat berat sekali .Saya pun menjadi sangat panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda dan juga mataku . Ternyata benda yang menindihku itu ternyata orang . Setelah bangun dari tidurku , saya menyadari suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi . Saya merasa sudah tidak menggunakan busana / telanjang . Ada tangan yang kasar sedang meraba - raba kemaluan dan buah dadaku , terutama kedua pada kedua puting susuku yang terasa digigit - gigit , ngilu . Terdengar suara napas ngos - ngosan sambil menggigit dan menjilat - jilat sekujur badanku . Saya mulai menangis karean merasa tidak berdaya tidak bisa berteriak pun tidak bisa .
Tidak berselang lama kemudian saya tersadar kembali . Bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat . Rupanya pada saat semua keluargaku sudah tertidur ada orang yang masuk kedalam rumah dan kemudian masuk kekamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu sehingga cukup disentak sekali saja bisa terbuka pintu kamarku . Orang itu ternyata sudah cukup mengetahui situasi rumahku . Tangan dan kakiku masik terikat serta mulut dan mataku pun masik tertutup . Perkiraanku pada saat itu kira - kira pukul 02 sampai 03 malam . Saya ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup - sayup kedengaran ditelingaku . Orang tersebut masik mengelus - ngelus kedua buah dadaku terasa diremas - remas dan bagian putingku terus dipelintir - pelintir dan bagian perut dijilat - jilat sampai menurun kebaawah kemudian giliran kedua paha saya yang dijilat - jilat sampai kepangkal pahaku . Akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah orang tersebut . Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali - kali terasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku . Saya tidak dapat berkutik , mula - mula terasa pedih dan nyeri luar biasa . Lidah orang itu menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos kedalam liang vaginaku sambil menggigit dan menjilat kacangku . Lama kelamaan muncul rasa lain yang belum pernah kurasakan seumur hidupku , nikmat sekali yang kurasakan sehingga membuat seluruh badanku terasa panas dingin . Lama kelamaan tanpa terasa aku menggoyang - goyangkan pantatku karena menahan rasa geli yang luar biasa yang dirasakan dan tangan orang itu pun tidak tinggal diam , diputar - putarnya puting buah dadaku serta meremas - remasnya sehingga saya semakin geli dan nikmat sekali .
Saya sudah melupakan rasa takut dan sedih , adanya saya semakin menikmati rasa geli itu saking sulit untuk saya utarakan rasa nikmatnya . Ternyata inilah yang disebut dengna surga dunia .
Tidak tahannya saya ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara , hanya desahan dari hidungku saja . Saya semakin merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan rasanya merasa kayak ingin mengeluarkan pipis , "...crut...,crut...,crut...,nyut...,nyut...,nyut...," Bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut - denyut . Badanku menjadi kejang dengan hebat sampai tak terasa badanku serentak - sentak , terangkat - angkat diatas tempat tidur rupanya saya telah mencapai yang disebut orgasme . Pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari dalam vaginaku saat orgasme . Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai seluruh badanku terasa lemas tak bertenaga . Terasa orang itu mulai menindihku , mulutnya terasa mengisap - hisap leherku , mulutnya sangat berbauk aneh rupanya itu adalah bauk cairan yang keluar dari milikku . Tangannya meraba - raba dan meremas - remas seluruh tubuhku terutama pada kedua bongkahan pantatku . Tiba - tiba pada pangkal pada pangkal pahaku tempat dimana tadi dijilat - jilat dan disedot - sedotnya , ada terasa benda tumpul keras besar dan mengesek - gesek diantara kedua pahakku yang posisi sedang terkangkang . Secara otomatis aku mencoba meraptkan kedua kakiku akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh ikatan pada sudut - sudut tempat tidur . Benda tumpul itu terasa mengoles - oles bibir kemaluanku dan sekali - sekali ditekan pada vaginaku . Saya merasa sangat geli , ada perasaan sangat nikmat yang menjalar keseluruh tubuhku . Tak terasa vaginaku menjadi sangat basah . Saya sudah sangat sap untuk permainan selanjutnya , secara perlahan - lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir vaginaku yang masik sangat rapat dan terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku . Sakit pada vaginaku yang kurasakan terasa pedih terasa sekali penis orang itu mempunyai sangat besar sulit sekali menembus vaginaku yang masik perawan . Saya mencoba menjerit tapi tidak bisa karena mulutku dibekap oleh pelaku .
Saya berusaha mencoba berontak tapi tidak bisa karena kedua tangan dan kakiku terikat , bener - bener aku merasa tidak berdaya sama sekali . Ketika orang tersebut dengan ganas menekan masuk dengan sangat paksa seluruh penisnya yang sangat panjang dan besar kedalam lubang vaginaku . Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaik turunkan pantatnya sehingga penisnya naik turun masuk keluar pada vaginaku . Awalnya vaginaku sangat sakit dan perih , lama kelamaan sanya pun sangat menyukainya dengan rasa yang begitu nikmat . Dan malam itu rupanya permainan belum usai dengan semangat menggebu - gebu orang itu mengulangi lagi permainannya demikian diulangi sampai tiga kali lagi pada malam itu . Saya merasa sangat lelah dan lemas sekali seluruh tulang - tulangku seakan - akan terasa mau patah tapi disisi lain saya merasa kenikmatan yang teramat sangat luar biasa . Sunggu ini suatu pengalaman pertama yang sulit saya lupakan dan bahkan sampai kini pun saya tidak tahu , siapa pelaku sebenarnya . Pada saat menjelang pagi , orang itu keluar dari kamarku , dimana sebelumnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya . Setelah orang itu pergi , saya coba untuk membuka talinya , tangan satunya saya lepaskan dan kakiku pun sudah aku lepaskan . Kulihat ada bekas bercak merah dan putih disepreku , badanku pun juga kulihhat ada merah - merah bekas gigitan dan sedotan . Celana dalamku teronggok koyak dilantai demikian juga baju dan bhku .
Saya merasa sedih sekali mengingat saya telah kehilangan kevirginanku yang paling berharga tapi dilain pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kurasakan . Saya tidak berani berceritakan hal tersebut kepada kedua orang tuaku atau pun kepada saudaraku karena malu dan takut . Saya hanya memendam kejadian ini seorang diri saja . Kejadia ini masik saja terulang lagi berkali - kali sampai aku tamat dari SMA dan herannya saya tidak hamil . Saya pun tidak merasa takut lagi apabila kamarku dimasuki kembali oleh orang tersebut bahkan saya ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut tidak datang untuk waktu yang lama . Saya hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang memang sering bermalam dirumahku . tapi setiap saya bertemu dengannya , dia bersikap biasa saja . Seolah tidak pernah ada kejadian apapun . Saya sebenarnya ingin memintak pertanggung jawabannya tetapi malu untuk ungkapkannya . Takutnya bukan dia karena sebenarnya saya tidak memiliki bukti apapun juga .
Setelah saya tamat sekolah SMA , saya dilamar oleh seorang pemuda , dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia sangat mencintaiku dan dimatanya saya adalah anak a\gadis yang lugu , sopan , alim dan tidak pernah macam - macam . Namun apa yang sebenarnya terjadi sunggu membuatku sangat sedih . Suamiku pada malam pertama mendapatiku sudah tidak perawan lagi dan dia menuduhku sudah sering melakukan dengan orang lain sebelum bersama dia . Saya menmenyadari tuduhannya betul jadi saya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan yang dituduhkan . Sering dia pulang larut malam dalam keadaan mabuk dalam keadaan setengah sadar itu dia bahkan sudah mulai berani memukulku . Saya sadar memang pada awalnya sayalah yang bersalah . Mengapa juga dulu saya tidak berterus terang saja pada suamiku . Lama kelamaan saya tidak tahan lagi karena saya sering disakitnya sehingga saya pulang ke orang tuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar belakngnya perlakuan kepadaku selama berumah tangga denganku . Ibuku sangat menyesali nasibku yang sangat jekek dan menyarankan untuk mencari jalan tengah saja yang terbaik tapi saya sudah terlanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering memukuliku sampai saya sakit hati dan akhirnya dengan terpaksa aku menggugatnya bercerai ...
CONTACT PERSON :
whatsapp : +855 90 411 093
LINE : doatogel4d
ID Instagram : doatogel_official
facebook : DOA TOGEL
LINK DOATOGEL : www.sayangkamu.club
LINK DAFTAR DI DOATOGEL : http://bit.ly/33DAK8p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar